Empat Inovasi SGU Raih Paten: Solusi Cerdas untuk Tantangan Indonesia

Empat Inovasi SGU Raih Paten: Solusi Cerdas untuk Tantangan Indonesia

KOTA TANGERANG, LENSABANTEN.CO.ID – Inovasi solutif memegang peran kunci dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, inovasi menjadi solusi efektif dan berkelanjutan di berbagai bidang seperti kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.

Inovasi tidak hanya mendorong kemajuan individu tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. Mendukung inovasi adalah langkah penting untuk menghadapi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia.

Contoh nyata inovasi ini adalah pencapaian empat peneliti Swiss German University (SGU) yang berhasil memperoleh hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) pada 21 Agustus 2024. Penelitian mereka mencakup solusi di bidang energi terbarukan, kesehatan, dan lingkungan, menunjukkan betapa pentingnya inovasi sebagai jawaban atas berbagai masalah masyarakat.

Beberapa inovasi yang dipatenkan adalah:

  1. Pemurnian Etanol untuk Energi Terbarukan
    Dr. Irvan S. Kartawiria, S.T., M.Sc., mengembangkan teknologi pemurnian etanol pada suhu rendah, meningkatkan efisiensi produksi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
  2. Ekstrak Sereh untuk Anti Diabetes
    Maria Dewi P.T Gunawan Puteri, M.Sc., Ph.D., meneliti penggunaan ekstrak sereh sebagai bahan anti-diabetes, menawarkan alternatif alami yang mudah diakses untuk mengendalikan kadar gula darah.
  3. Daur Ulang Plastik untuk Filter Industri
    Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo menciptakan teknologi daur ulang plastik menjadi filter industri, mendukung upaya daur ulang dan menyediakan solusi berkelanjutan.
  4. Mikroskop Digital Versi Ekonomis
    Kholis Abdurachim Audah, M.Sc., Ph.D., mengembangkan mikroskop digital yang lebih sederhana dan terjangkau, meningkatkan aksesibilitas teknologi ini di institusi pendidikan dan penelitian.

Rektor SGU, Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, menyatakan bahwa pencapaian ini mencerminkan dedikasi dan kreativitas luar biasa dari tim peneliti SGU. Hak paten ini tidak hanya mengapresiasi inovasi mereka tetapi juga membuka peluang baru dalam bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.

Proses memperoleh hak paten memakan waktu sekitar dua tahun, termasuk pemeriksaan yang dibantu oleh DJKI Provinsi Banten. Dukungan ini mempercepat langkah menuju komersialisasi dan penerapan teknologi.

Penelitian di tingkat universitas adalah hasil dari dedikasi jangka panjang yang berdampak luas pada berbagai sektor. Hak paten melindungi ciptaan dan membuka peluang untuk komersialisasi, diharapkan akan semakin banyak solusi praktis yang dapat diakses oleh masyarakat luas, memberikan dampak positif bagi kehidupan sehari-hari.

SUMBER PEBERITAAN: LENSA BANTEN

Tentang Swiss German University

Swiss German University (SGU) adalah universitas swasta bertaraf internasional yang berdiri sejak tahun 2000 di Indonesia, menawarkan pendidikan berkualitas tinggi dengan menggabungkan sistem pendidikan Jerman, Swiss, dan Indonesia. Terletak di Alam Sutera, Tangerang, SGU memiliki 3 fakultas dengan 16 program studi Sarjana dan 3 program studi Pascasarjana di bidang Teknik, Teknologi Informasi, Bisnis, dan Ilmu Sosial. SGU berkomitmen menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing global melalui kurikulum berbasis industri, penelitian inovatif, dan fokus pada kewirausahaan.