SGU Luncurkan Program Studi DCMA, Siap Cetak Generasi Kreatif Era Digital
TANGERANG – Menyambut era digital yang terus berkembang pesat, Swiss German University (SGU) resmi meluncurkan program studi baru, Digital Communication and Media Arts (DCMA), pada Sabtu 23 November. Program ini dirancang untuk mencetak generasi muda yang siap menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia komunikasi digital.
Acara peresmian DCMA berlangsung meriah dengan kehadiran pakar industri digital, Donny B.U., Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (KOMDIGI), dan konten kreator ternama, Reza Nangin. Kehadiran mereka memberikan wawasan inspiratif tentang dunia digital kepada mahasiswa dan undangan.
Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Komunikasi SGU, Nila Krisnawati, menjelaskan bahwa program DCMA dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga profesional di bidang komunikasi digital, produksi konten kreatif, serta pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data.
“Revolusi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, mengonsumsi informasi, dan berinteraksi sosial. Program DCMA bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan pola pikir inovatif untuk bersaing di dunia komunikasi yang dinamis,” kata Nila.
Program ini juga menawarkan dual degree bekerja sama dengan Ming Chuan University (MCU) di Taiwan, yang diakui internasional dalam bidang *Journalism and Mass Communication*.
“Kami berharap kolaborasi ini membuka peluang emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sekaligus memperkuat kualitas pembelajaran digital communication,” tambah Nila.
Kepala Program Studi DCMA, Loina Lalolo Krina Perangin-angin menyoroti tingginya penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5% atau sekitar 210 juta pengguna, dengan 60% di antaranya aktif di media sosial. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar digital terbesar di dunia.
“Program DCMA hadir untuk menjawab kebutuhan industri sekaligus memberikan landasan kuat bagi mahasiswa yang ingin berkarier di bidang digital communication,” ujar Loina.
Mahasiswa DCMA akan mengikuti kurikulum inovatif 2+2, di mana dua tahun pertama belajar di SGU dan dua tahun berikutnya di MCU, Taiwan. Mereka akan belajar dengan fasilitas modern, termasuk media labs, dan mengikuti kelas berbahasa Inggris penuh.
Bidang pembelajaran yang ditawarkan meliputi Digital Content Creation, Media Psychology, Digital Marketing, Multimedia Production, hingga Microfilm Commercials.
TANGERANG – Menyambut era digital yang terus berkembang pesat, Swiss German University (SGU) resmi meluncurkan program studi baru, Digital Communication and Media Arts (DCMA), pada Sabtu 23 November. Program ini dirancang untuk mencetak generasi muda yang siap menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia komunikasi digital.
Acara peresmian DCMA berlangsung meriah dengan kehadiran pakar industri digital, Donny B.U., Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (KOMDIGI), dan konten kreator ternama, Reza Nangin. Kehadiran mereka memberikan wawasan inspiratif tentang dunia digital kepada mahasiswa dan undangan.
Dekan Fakultas Ekonomi, Bisnis, dan Komunikasi SGU, Nila Krisnawati, menjelaskan bahwa program DCMA dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga profesional di bidang komunikasi digital, produksi konten kreatif, serta pemanfaatan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) dan big data.
“Revolusi digital telah mengubah cara kita berkomunikasi, mengonsumsi informasi, dan berinteraksi sosial. Program DCMA bertujuan membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan pola pikir inovatif untuk bersaing di dunia komunikasi yang dinamis,” kata Nila.
Program ini juga menawarkan dual degree bekerja sama dengan Ming Chuan University (MCU) di Taiwan, yang diakui internasional dalam bidang *Journalism and Mass Communication*.
“Kami berharap kolaborasi ini membuka peluang emas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri sekaligus memperkuat kualitas pembelajaran digital communication,” tambah Nila.
Kepala Program Studi DCMA, Loina Lalolo Krina Perangin-angin menyoroti tingginya penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5% atau sekitar 210 juta pengguna, dengan 60% di antaranya aktif di media sosial. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar digital terbesar di dunia.
“Program DCMA hadir untuk menjawab kebutuhan industri sekaligus memberikan landasan kuat bagi mahasiswa yang ingin berkarier di bidang digital communication,” ujar Loina.
Mahasiswa DCMA akan mengikuti kurikulum inovatif 2+2, di mana dua tahun pertama belajar di SGU dan dua tahun berikutnya di MCU, Taiwan. Mereka akan belajar dengan fasilitas modern, termasuk media labs, dan mengikuti kelas berbahasa Inggris penuh.
Bidang pembelajaran yang ditawarkan meliputi Digital Content Creation, Media Psychology, Digital Marketing, Multimedia Production, hingga Microfilm Commercials.
SUMBER PEMBERITAAN: VOI
Tentang Swiss German University
Swiss German University (SGU) adalah universitas swasta bertaraf internasional yang berdiri sejak tahun 2000 di Indonesia, menawarkan pendidikan berkualitas tinggi dengan menggabungkan sistem pendidikan Jerman, Swiss, dan Indonesia. Terletak di Alam Sutera, Tangerang, SGU memiliki 3 fakultas dengan 16 program studi Sarjana dan 3 program studi Pascasarjana di bidang Teknik, Teknologi Informasi, Bisnis, dan Ilmu Sosial. SGU berkomitmen menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing global melalui kurikulum berbasis industri, penelitian inovatif, dan fokus pada kewirausahaan.