Smart Industry – Teknik Industri, Swiss German University Sebagai Wakil Akademisi dalam Penjurian Acara Ericsson Hackathon 2024

Smart Industry – Teknik Industri, Swiss German University Sebagai Wakil Akademisi dalam Penjurian Acara Ericsson Hackathon 2024

Jakarta, Desember 2024Smart Industry – Teknik Industri, Swiss German University (SGU) menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi Industri 4.0 dan Artificial Intelligence (AI) dengan berpartisipasi sebagai salah satu pendukung utama dalam Ericsson Hackathon 2024. Ajang ini diselenggarakan pada Oktober hingga Desember 2024 sebagai kolaborasi antara Ericsson, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui PIDI 4.0, Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Innovation & Learning Centers, Swiss German University, dan KORIKA.

Acara Hackathon ini resmi dibuka melalui Press Conference pada pertengahan Oktober 2024, sebagai langkah strategis untuk mendorong inovasi teknologi di sektor manufaktur Indonesia dengan memanfaatkan Generative AI dan 5G.

Keikutsertaan Dr. Tanika D Sofianti, Associate Professor of Industrial Engineering SGU, sebagai salah satu juri dan mentor, merupakan proyeksi dari visi SGU dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan keahlian di bidang Industri 4.0. Menurut Dr. Tanika, dalam perspektif Teknik Industri, implementasi teknologi tidak boleh sekadar mengikuti tren. “Pengembang dan pengguna teknologi harus memahami value-adding dari teknologi tersebut. Investasi teknologi bukan hanya tentang pengadaan produk, tetapi juga upskilling, reskilling sumber daya manusia, dan investasi change management,” ujarnya. Dr. Tanika juga menambahkan, tiga tantangan terbesar dalam implementasi teknologi Industri 4.0 adalah kebutuhan untuk:

  • Investasi di Upskilling dan Reskilling SDM

Teknologi hanyalah alat; manusia tetap menjadi penggerak utama dalam memastikan keberhasilannya. Investasi pada pengembangan kompetensi SDM merupakan bagian tak terpisahkan dari transformasi teknologi yang berkelanjutan.

  • Change Management

Penerapan teknologi baru seringkali membutuhkan perubahan mendasar dalam proses kerja, budaya organisasi, dan mindset individu. Oleh karena itu, keberhasilan transformasi teknologi sangat bergantung pada kesiapan organisasi untuk mengelola perubahan ini.

  • Keberlanjutan

Teknologi harus memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan bisnis dan lingkungan. Dalam hal ini, solusi inovatif harus mempertimbangkan profitabilitas, efisiensi operasional, dan dampak lingkungan secara seimbang.

Dalam sambutannya di puncak acara Ericsson Hackathon 2024 pada 10 Desember 2024 di Gedung Pusat Industri Digital, Jakarta, Mr. Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia, menyatakan apresiasinya terhadap karya inovatif para peserta. “Ericsson bangga melihat inovasi yang dihasilkan para peserta. Ini adalah wujud komitmen kami untuk memajukan sektor manufaktur melalui teknologi 5G dan Generative AI.”. 

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Drs. Masrokhan, Kepala BPSDMI Kemenperin, menambahkan, “Kolaborasi strategis ini diharapkan dapat terus menghasilkan program transformasi teknologi dan peningkatan SDM. Ericsson Hackathon 2024 telah membuka peluang besar bagi generasi muda untuk memanfaatkan AI dan 5G dalam mendorong produktivitas industri manufaktur di Indonesia.”

Tahapan Hackathon, Mentoring dan Penjurian

Acara Ericsson Hackathon 2024 secara resmi dimulai pada pertengahan Oktober 2024 di sebuah konferensi pers yang meriah. Hackathon ini tidak hanya untuk menarik peserta untuk berkompetisi, tetapi juga memotivasi generasi muda untuk berinovasi menggunakan teknologi terkini seperti Generative AI dan jaringan 5G. Berangkat sebagai anggota dari program Smart Industry, jurusan Teknik Industri Swiss German University, Dr. Tanika menjadi salah satu juri dan mentor di program kompetisi inovasi di bidang Teknologi Industri 4.0 ini memberikan makna yang mendalam, karena hal ini sejalan dengan misi program Smart Industry SGU untuk ikut mengembangkan keilmuan dan melahirkan Sumber Daya Manusia yang untuk memenuhi kebutuhan Industri di dunia, yang terkait Industri 4.0 dan Artificial Intelligence (AI).

Ericsson Hackathon 2024 berhasil menarik 23 tim peserta untuk mendaftarkan diri, yang kemudian diseleksi menjadi 10 tim terbaik. Pada 19 November, sesi mentoring online digelar, dengan bimbingan dari:

  1. Tanika D Sofianti (Swiss German University)
  2. Carlos Karo Karo (Innovation & Learning Center, McKinsey)
  3. Alexander Ludi (Director AI Venture KORIKA)

Pada 3 Desember, ke-10 tim ini melakukan pitching inovasi secara langsung di PIDI 4.0, Jakarta, di hadapan para juri, perwakilan dari Ericsson Indonesia, Korika, dan peserta lainnya. Dari hasil penilaian, tiga tim terbaik terpilih untuk melanjutkan ke babak akhir:

  • Tim Molca
  • Tim Mentos
  • Tim Open Machine

Babak final dilaksanakan pada 9-10 Desember 2024, di Gedung PIDI 4.0. Pada kesempatan ini, para finalis kembali mendapatkan sesi mentoring dari para ahli untuk menyempurnakan proyek inovasi mereka.

Tim Pemenang dan Inovasi yang Dikembangkan 

Setelah proses seleksi ketat dengan tiga kriteria utama – orisinalitas inovasi, keunggulan teknis, dan profit proyekTim Molca dinyatakan sebagai juara pertama berkat proyek inovatif mereka, Digital Twin. Proyek ini memanfaatkan data dari Internet of Things (IoT), software, dan teknologi lainnya untuk membentuk replika virtual 3D yang mirip dengan kondisi di dunia nyata. Tim Molca juga mengintegrasikan Generative AI sebagai co-pilot untuk memberikan informasi kondisi pabrik melalui antarmuka suara berbahasa Indonesia.

Juara dua diraih oleh Tim Mentos, sedangkan Tim Open Machine menempati posisi ketiga.

Komitmen Smart Industry – Industrial Engineering of Swiss German University untuk Masa Depan Transformasi Digital bidang Industri di Indonesia

Melalui keterlibatan aktif di ajang ini, Smart Industry – Industrial Engineering of Swiss German University menegaskan perannya di dalam bidang Teknik Industri dalam mendukung perkembangan teknologi Industri 4.0. Bagaimana keahlian dalam bidang Teknik Industri berperan dalam memastikan keberhasilan implementasi teknologi Industri 4.0 di berbagai sektor – baik manufaktur, tambang, maupun jasa. Antusiasme generasi muda di Ericsson Hackathon 2024 menunjukkan potensi besar Indonesia dalam mengembangkan teknologi yang inovatif dan berkelanjutan. Sejak tahun 2022, Smart Industry – Teknik Industri, SGU terus berupaya untuk aktif dalam ekosistem Industry 4.0 dengan memberikan kegiatan pelatihan gratis mengenai penggunaan key technologies dari Industry 4.0, melakukan kegiatan “Business Matching”, dan menjadi salah satu collaborator Ericsson Hackathon 2024, dengan melibatkan banyak mitra PIDI 4.0 lainnya. Dengan aktif di dalam ekosistem ini, SGU menunjukkan komitmen nya untuk menjembatani kebutuhan industri dengan pengembangan kompetensi sumber daya manusia, baik melalui mahasiswa dan lulusannya, dosen maupun para penelitinya, menjadi kunci percepatan terjadinya transformasi digital di Indonesia.

About Swiss German University

SWISS GERMAN UNIVERSITY (SGU) was established in 2000 as a joint effort between Indonesia, Germany, Switzerland, and Austria. We are the pioneer in offering international curricula in Indonesia. Qualified students can graduate with a Double Degree from Indonesia and Germany, which SGU provides in cooperation with partner universities; surely a valuable tool for your future careers. Ever since its establishment, SGU has been dedicated to delivering quality education in line with international standards and aims to develop skilled professionals who meet the demands of the industry. In order to achieve its objectives, SGU offers quality-oriented learning through 17 Bachelor‘s Degree Programs and 6 Master’s Degree Programs ranging from Engineering, Information Technology, and Business to Life Sciences and Social Sciences. Furthermore, with small class sizes, and with English as the medium of instruction, you can look forward to pursuing your tertiary education and degree with full confidence.