A Round Table Discussion: Doom & Gloom of Global Inflationary Pressure on Indonesia Economy

A Round Table Discussion: Doom & Gloom of Global Inflationary Pressure on Indonesia Economy

“Ekonomi Indonesia Diperkirakan Naik 5,3% Tahun 2023”

Situasi dan kondisi pada kuartal pertama di tahun 2022 cukup menantang bagi kinerja pemulihan ekonomi Indonesia. Dari sisi domestik, masalah kesehatan masih menjadi tantangan terutama ketika Indonesia dihadapkan pada situasi di mana varian Omicron merajalela di awal tahun. Meski demikian, kesiapan Indonesia menghadapi Omicron sudah jauh lebih baik dibandingkan saat menghadapi varian Delta. Sementara itu, dari sisi internasional, tekanan geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang semakin meningkat juga menjadi tantangan bagi kinerja pemulihan ekonomi nasional.

Namun disisi lain menunjukan bahwa menurut laporan dari Prospek Ekonomi Indonesia Bank Dunia edisi Juni 2022, ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,1 persen pada tahun 2022 dan 5,3 persen pada tahun 2023 sebagai dampak dari memburuknya kondisi ekonomi global, peningkatan inflasi dan pengetatan pendanaan eksternal mulai membebani. Prakiraan lebih rentan terhadap risiko negatif. 

Oleh karena itu, diskusi untuk menelisik pertumbuhan ekonomi yang terjadi tahun 2022 sampai 2023 diperlukan saat ini. Round Table Discussion yang di adakan oleh program  Master of Business Administration SGU telah menjadi salah satu sarana diskusi. Round Table Discussion kali ini dengan tema “Doom & Gloom of Global Inflationary Pressure on Indonesia Economy”, dan peserta mempunyai hak yang sama untuk mengajukan pendapat dan argumen dengan segala permasalahan yang dihadapi. 

Round Table Discussion (RTD) ini diadakan pada Sabtu, 13 Agustus 2022 di Kampus SGU, lt. 3 Prominance Tower, Alam Sutera. RTD ini dihadiri oleh beberapa pembicara yakni Dr. Ir. Yosman Bustaman, MBuss, Dr. Antonius TP. Siahaan, SE.,Akt.,MM.,CA, Dr. Ir. Nurdayadi, MSc, 

Leroy Samy Uguy, PhD., serta beberapa mahasiswa master SGU.

Leroy Samy Uguy, PhD mengatakan bahwa, “Proyeksi pertumbuhan 2022 untuk Indonesia mencerminkan permintaan domestik dan ekspor yang kuat. Ekonomis aktivitas terus normal dan infeksi COVID-19 tetap ada. Peningkatan dalam pekerjaan, pendapatan, dan kepercayaan diri memicu konsumsi swasta. Sementara permintaan yang sehat dan meningkat kredit merangsang investasi swasta.”

Namun kebijakan fiskal menjadi kurang mendukung karena pengeluaran terkait pandemic. Harga yang lebih tinggi untuk ekspor komoditas utama, seperti batubara, minyak sawit, dan nikel, menghasilkan pendapatan ekspor yang tidak terduga dan pendapatan fiskal, lebih dari mengimbangi subsidi fiskal yang lebih tinggi untuk bahan bakar, listrik, dan makanan.

Leroy Samy Uguy, PhD menambahkan Harga energi terus meningkat tingkat mengakibatkan inflasi juga akan terus meningkat. 

Hasil survei Bloomberg juga menyampaikan, kondisi dunia saat ini sedang tidak baik. Karena ada 15 negara yang disurvei terdampak resesi. Kita berada di posisi kedua paling bawah, dengan probabilitas 3 persen. IMF kini telah merevisi prospek perekonomian global tahun ini dari 3,6 persen menjadi 3,2 persen. Sedangkan angka tahun depan, diturunkan dari 3,6 persen menjadi 2,9 persen.

Beberapa negara mitra dagang Indonesia memang mengalami perlambatan, bahkan Amerika Serikat dan China mengalami kontraksi. Namun, Indonesia mendapatkan berkah atau windfall dari kenaikan harga komoditas di pasar global. Sehingga, neraca perdagangan Indonesia pada kuartal kedua tahun ini surplus hingga 15,5 miliar dolar AS. Atau naik 148 persen dibanding kuartal I 2022.

Selain ditopang oleh apiknya kinerja perdagangan, perekonomian Indonesia juga didukung kondisi domestik juga membaik. Seiring mobilitas masyarakat yang meningkat, di tengah membaiknya penanganan Covid-19. Daya beli masyarakat juga terjaga, seirama akselerasi konsumsi dan aktivitas produksi.

Tentang Swiss German University

Swiss German University (SGU) merupakan upaya bersama antara Jerman, Austria, Swiss dan Indonesia yang didirikan pada tahun 2000 dan berhasil menjadi universitas internasional pertama di Indonesia. Terdapat 13 program studi sarjana dan 3 pascasarjana di SGU, juga terdapat program gelar ganda internasional yang menggabungkan teori dan magang bertaraf internasional yang seimbang. Seluruh pengajaran didukung oleh dosen-dosen berkualitas dari dalam dan luar negeri. Seluruh kelas pengajaran di SGU dilakukan 100% dalam bahasa Inggris..

Program Studi SGU terdiri dari: Mechatronics, Industrial Engineering, IT Technopreneurship, AI & Data Science, Business & Management, Hotel & Tourism Management, International Culinary Business, Accounting & Data Analytics, Global Strategic Communications, Sustainable Energy & Environment, Pharmaceutical Chemical Engineering, Food Technology, Biomedical Engineering, Master of Business Administration, Master of Information Technology, Master of Mechanical Engineering.


Informasi lebih lanjut SGU dapat diakses di: www.sgu.ac.id

Contact Person:

RYAN IDRIANSYAH (RAY)
Head of Public Relations
Swiss German University
Telp: +62 817 839799
Email: [email protected]
www.sgu.ac.id