Membekali Generasi Z untuk Menjadi Profesional Unggul

Membekali Generasi Z untuk Menjadi Profesional Unggul

GEN Z atau yang juga disebut sebagai Zoomers, kini sedang berkembang pesat, mengisi bangku-bangku pendidikan tinggi, dan memasuki pasar kerja. Mereka tumbuh di era modern yang sarat dengan kemajuan teknologi, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari mereka.

Dengan kemudahan akses informasi, gen Z memiliki berbagai sumber daya di ujung jari mereka. Namun, kemudahan ini tidak serta merta menjamin transisi yang mulus dari dunia pendidikan ke dunia profesional. Jadi, bagaimana cara terbaik untuk mengubah gen Z menjadi profesional yang andal?

Memahami karakteristik gen Z

Sebelum berbicara tentang cara-cara konkret untuk membuat gen Z menjadi profesional yang dapat diandalkan, penting untuk memahami ciri-ciri unik generasi ini.

Menurut jurnal berjudul Gen-Z: Eksplorasi Identitas Budaya dan Tantangan Sosial Dalam Era Digital (2024), gen Z adalah kelompok demografis yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an.

Gen Z tumbuh dalam masyarakat yang semakin multikultural dan global, dengan akses besar terhadap berbagai budaya melalui internet dan interaksi langsung. Ini membuat mereka menghargai nilai-nilai dari berbagai budaya dan membentuk identitas yang inklusif serta terbuka terhadap keragaman.

Teknologi digital, terutama media sosial, memainkan peran besar dalam membentuk identitas budaya mereka. Identitas digital sering kali menjadi bagian integral dari identitas budaya mereka.

Media sosial memberikan platform bagi gen Z untuk mengekspresikan diri secara bebas, menggunakan konten digital, seperti foto, video, dan tulisan. Kreativitas dan autentisitas menjadi nilai yang sangat dihargai dalam lingkungan ini, memungkinkan mereka mengembangkan identitas yang unik dan beragam.

Selain itu, kesadaran sosial mereka juga tecermin dalam kepedulian terhadap berbagai isu, seperti lingkungan, kesetaraan gender, dan keadilan rasial. Mereka menggunakan media sosial untuk menyebarkan kesadaran dan memobilisasi dukungan.

Gen Z sangat mengutamakan keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Mereka cenderung mencari pekerjaan yang tidak hanya memberikan gaji yang baik, tetapi juga memungkinkan mereka untuk memiliki waktu untuk kegiatan pribadi dan keluarga.

Selain faktor eksternal, perkembangan individu juga penting dalam membentuk identitas gen Z. Proses eksplorasi, refleksi, dan pembentukan identitas pribadi merupakan bagian penting dari perjalanan mereka menuju kedewasaan, menunjukkan bagaimana berbagai elemen tersebut saling berinteraksi dalam membentuk identitas mereka yang kompleks dan dinamis.

Membangun keterampilan profesional

Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Swiss German University (SGU) Dr Nila Krisnawati Hidayat, SE, MM, menekankan pentingnya keterampilan profesional bagi gen Z.

“Meskipun generasi muda memiliki potensi yang luar biasa, mereka perlu dibekali dengan keterampilan yang tepat agar dapat bersaing di dunia kerja yang dinamis. Gen Z perlu mendapatkan pendidikan tinggi yang berkualitas tinggi dan berwawasan global. Pendidikan yang baik dapat memberikan fondasi pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk berkarier di dunia kerja yang dinamis dan kompetitif,” ujarnya.

Melansir dari Kompas.id, Jumat (24/2/2024), salah satu keterampilan penting di dunia profesional adalah komunikasi yang efektif. Meski gen Z mahir berkomunikasi lewat pesan singkat dan media sosial, mereka perlu pelatihan dalam berbicara di depan umum, menulis laporan yang jelas, dan komunikasi profesional untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi dunia kerja.

Selain itu, kemampuan memprioritaskan tugas dan mengelola waktu dengan baik sangat krusial di lingkungan kerja yang penuh deadline. Gen Z perlu belajar membuat rencana kerja, mengatur jadwal, dan menyeimbangkan berbagai tugas.

Kemampuan memecahkan masalah juga sangat diperlukan di dunia profesional. Gen Z sering mencari solusi cepat melalui internet. Akan tetapi, di tempat kerja, mereka perlu belajar menghadapi masalah secara strategis dan mendalam. Keterampilan ini dapat diperkuat dengan melibatkan mereka dalam proyek-proyek yang membutuhkan pemikiran kritis dan penyelesaian masalah yang mendalam.

Pengalaman praktis dan magang

Sangat penting untuk meningkatkan keterampilan profesional. Menurut buku Prinsip Mengelola Generasi Y dan Z di Perusahaan (2024), magang dan kerja praktik adalah cara yang bagus untuk memberi gen Z pengalaman kerja langsung.

Magang dapat membantu mereka belajar keterampilan teknis, memahami dinamika lingkungan kerja, berinteraksi dengan berbagai orang, dan membangun jaringan profesional.

Pendidikan formal harus diimbangi dengan pengalaman praktis yang relevan. Magang dapat memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan pengetahuan yang mereka pelajari dalam dunia nyata.

Mentoring dan pembimbingan

Buku Manajemen Sumber Daya Manusia yang Pro Gen Z (2023) menyatakan bahwa mentoring adalah cara yang sangat efektif untuk membantu gen Z berkembang dalam karier mereka.

Seorang mentor dapat memberikan panduan, nasihat, dan dukungan dalam navigasi dunia profesional. Mereka dapat membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta memberikan umpan balik konstruktif yang bermanfaat.

Pembelajaran berkelanjutan

Dunia kerja terus berkembang, begitu juga dengan keterampilan yang dibutuhkan. Gen Z perlu menyadari pentingnya pembelajaran berkelanjutan untuk tetap relevan di bidang mereka. Mengikuti pelatihan tambahan, kursus daring, dan sertifikasi profesional, adalah cara-cara untuk terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka.

Implementasi di SGU

SGU telah menerapkan semua langkah tersebut untuk mendukung dan menyiapkan para mahasiswanya, yang notabene adalah Gen Z, agar siap menghadapi dunia kerja hingga ke taraf global.

SGU menyediakan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berwawasan global, serta mendorong mahasiswa untuk magang di industri, termasuk di luar negeri.

Salah satu mahasiswa Hotel And Tourism Management SGU, Laras, adalah contohnya. Ia berkesempatan magang di Hotel Hyatt di Zurich, Swiss. Di sana, ia mendapatkan pengalaman berharga dalam manajemen perhotelan.

SGU juga memiliki program mentoring bernama Life Long Coach. Lewat program ini, mahasiswa dibimbing oleh dosen yang profesional dan berpengalaman, sejak dimulainya masa perkuliahan hingga lulus. Bahkan, para alumni masih bisa meminta pendapat atau masukan dosen pada masa kerja.

Untuk mendukung pembelajaran berkelanjutan, SGU menyediakan berbagai program pelatihan dan kursus tambahan. Salah satu contohnya adalah kelas Bahasa Jerman untuk persiapan studi double degree mahasiswa ke Jerman.

Kemudian, SGU juga bekerja sama dengan PPSDM Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia untuk memberikan sertifikasi praktikum instalasi panel tenaga surya.

Untuk membuka akses pendidikan tinggi secara lebih luas, SGU memberikan kemudahan biaya pendidikan seperti potongan development fee hingga 40 persen serta beasiswa biaya pendidikan mulai dari 25–75 persen untuk program S1 dan S2.

Dengan fasilitas dan program yang lengkap, SGU memastikan bahwa mahasiswa mereka selalu up-to-date dengan tren terbaru dan teknologi yang sedang berkembang.

Simpulan

Menyulap gen Z menjadi profesional yang sukses memerlukan pendidikan tinggi yang berkualitas dan berwawasan global, serta pengalaman langsung di dunia kerja melalui magang. Selain itu, peran mentor sangat penting dalam memberikan panduan, nasihat, dan dukungan. Sementara, pembelajaran berkelanjutan memastikan mereka tetap relevan dan kompetitif di bidang mereka.

SGU telah menerapkan semua langkah tersebut untuk mendukung dan menyiapkan para mahasiswanya agar siap menghadapi dunia kerja hingga ke taraf global.

Dengan kombinasi pendidikan berkualitas, pengalaman praktis, bimbingan dari mentor, dan komitmen terhadap pembelajaran berkelanjutan, SGU berkomitmen untuk mencetak profesional yang tidak hanya sukses, tetapi juga membawa dampak positif di industri mereka masing-masing.

Gen Z memiliki potensi besar untuk berinovasi dan mengubah dunia kerja. Dengan dukungan yang tepat, mereka dapat mencapai kesuksesan yang gemilang.

SUMBER PEBERITAAN: KOMPAS

Tentang Swiss German University

Swiss German University (SGU) adalah universitas swasta bertaraf internasional yang berdiri sejak tahun 2000 di Indonesia, menawarkan pendidikan berkualitas tinggi dengan menggabungkan sistem pendidikan Jerman, Swiss, dan Indonesia. Terletak di Alam Sutera, Tangerang, SGU memiliki 3 fakultas dengan 16 program studi Sarjana dan 3 program studi Pascasarjana di bidang Teknik, Teknologi Informasi, Bisnis, dan Ilmu Sosial. SGU berkomitmen menghasilkan lulusan kompeten dan berdaya saing global melalui kurikulum berbasis industri, penelitian inovatif, dan fokus pada kewirausahaan.