Tak Hanya Regulasi dan Teknologi, Energi Terbarukan Butuh SDM Mumpuni

Tak Hanya Regulasi dan Teknologi, Energi Terbarukan Butuh SDM Mumpuni

Jakarta:  Mengembangkan sumber energi terbarukan di Tanah Air tidak hanya membutuhkan regulasi dan teknologi semata.  Ada hal yang tidak kalah penting, yakni keberadaan sumber daya manusia yang memahami isu dan mampu mengendalikan teknologi di bidang tersebut.

“Kita perlu sumber daya manusia dan teknologi, karena tanpa SDM maka teknologi tidak dapat digunakan,” kata Coordinator of Sustainable Energy and Environment Swiss German University (SGU), Evita Legowo dalam Webinar bertema “Net Zero Emission and The Role of Education Industry and Community” yang digelar Media Academy.

Hal ini pula yang melatarbelakangi SGU saat membuka jurusan Sustainable Energy and Environment 2014 lalu.  Seperti halnya jurusan lain di SGU, jurusan Sustainable Energy and Environment ini pun berpartner dengan Jerman dan berdiri di bawah Departemen Chemical Engineering.  

“Akhirnya 2014 lalu kita punya jurusan baru, yakni Sustainable Energy and Environment. Kita punya mahasiswa pertama di 2014. Ini how SGU prepares SDM,” kata Evita.

Bahkan mulai Agustus 2014, mahasiswa di jurusan itu pun memiliki kesempatan untuk mengambil double degree.  “Bisa dapat kesempatan magang, di tahun ketiga akan ada di Jerman, satu semester untuk magang, studi full dengan anak-anak di Jerman,” beber eks dirjen migas ini. 

Kegunaan mempelajari Sustainable Energy and Environment sangat penting, mengingat perhatian dunia saat ini berada pada bagaimana kehidupan dapat berlanjut secara berkelanjutan. Hal ini terutama mengacu pada fakta bahwa bahan bakar fosil diperkirakan akan habis pada tahun 2060 dan suhu dunia yang terus meningkat.

Belum lagi, kondisi ini juga diperparah dengan fakta bahwa selama berabad-abad terakhir banyak industri yang tidak ramah lingkungan dan berkontribusi merusak bumi. Jika bumi semakin panas, perubahan iklim, bahan bakar fosil habis, maka hidup bisa menjadi sangat tidak nyaman. 

Saat ini banyak cara yang dilakukan dalam rangka menyelamatkan bumi, banyak industri juga berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan produk dengan cara yang ramah lingkungan agar tidak merusak bumi. Industri yang mulai bergerak lebih ramah lingkungan antara lain industri migas, industri kimia dan petrokimia, industri manufaktur, industri bioenergi (minyak sawit), dan lainnya.

“Itulah sebabnya banyak orang saat ini mulai mempelajari energi dan lingkungan yang berkelanjutan,” imbuh Evita.

Energi berkelanjutan adalah bentuk energi yang baru dan terbarukan seperti makanan, sayuran, sinar matahari, angin, air, dan sebagainya. Energi tersebut dapat kita gunakan untuk mengubahnya menjadi energi baru dan membantu menyelamatkan lingkungan.

Singkatnya, ketika mempelajari Energi dan Lingkungan Berkelanjutan, mahasiswa juga akan belajar bagaimana berkontribusi secara aktif untuk menghadapi masalah dunia secara berkelanjutan. 

Swiss German University adalah universitas internasional di Indonesia, didirikan pada tahun 2000 sebagai upaya bersama antara Indonesia, Jerman, Swiss, dan Austria. SGU adalah pelopor dalam menawarkan kurikulum internasional di Indonesia.

Siswa yang memenuhi syarat dapat lulus dengan Gelar Ganda dari Indonesia dan Jerman, yang disediakan SGU bekerja sama dengan universitas mitra, menjadi alat yang berharga untuk karir masa depan.

Sejak didirikan, SGU telah didedikasikan untuk memberikan pendidikan berkualitas sesuai dengan standar internasional dan bertujuan untuk mengembangkan profesional terampil yang memenuhi tuntutan industri. Untuk mencapai tujuannya, SGU menawarkan pembelajaran yang berorientasi pada kualitas melalui 12 Program Sarjana dan 4 Program Magister mulai dari Teknik, Teknologi Informasi, dan Bisnis hingga Ilmu Hayati dan Ilmu Sosial.

Tentang Swiss German University

Swiss German University (SGU) merupakan upaya bersama antara Jerman, Austria, Swiss dan Indonesia yang didirikan pada tahun 2000 dan berhasil menjadi universitas internasional pertama di Indonesia. Terdapat 13 program studi sarjana dan 3 pascasarjana di SGU, juga terdapat program gelar ganda internasional yang menggabungkan teori dan magang bertaraf internasional yang seimbang. Seluruh pengajaran didukung oleh dosen-dosen berkualitas dari dalam dan luar negeri. Seluruh kelas pengajaran di SGU dilakukan 100% dalam bahasa Inggris..

Program Studi SGU terdiri dari: Mechatronics, Industrial Engineering, IT Technopreneurship, AI & Data Science, Business & Management, Hotel & Tourism Management, International Culinary Business, Accounting & Data Analytics, Global Strategic Communications, Sustainable Energy & Environment, Pharmaceutical Chemical Engineering, Food Technology, Biomedical Engineering, Master of Business Administration, Master of Information Technology, Master of Mechanical Engineering.


Informasi lebih lanjut SGU dapat diakses di: www.sgu.ac.id

Contact Person:
MOCH. RIYADH RIZKY ADAM, S.T., M.S.M
Director of Marketing Communications
Swiss German University
Telp: +62 821 2587 3033
Email: [email protected]
www.sgu.ac.id

RYAN IDRIANSYAH (RAY)
Head of Public Relations
Swiss German University
Telp: +62 817 839799
Email: [email protected]
www.sgu.ac.id