Jangan Sebar Informasi Pribadi di Dunia Digital
Dunia digital tidaklah berbeda dengan dunia nyata. Setiap individu harus harus memilah informasi dan data yang dibagikan di media digital. Sebab, rekam jejak digital bersifat permanen.
“Sama seperti di dunia nyata. Kita harus pilih-pilih informasi yang dibagikan ke siapa, di mana, dan kapan,” kata Ketua Prodi Ilmu Komunikasi SGU, Loina Lalolo Krina Perangin-angin di Kediri, Jawa Timur, pada Selasa (26/7).
Jejak digital adalah jejak elektronik yang kita tinggalkan ketika beraktivitas secara digital, baik saat menggunakan maupun tidak menggunakan internet. Informasi pribadi yang dimasukkan ketika mendaftar sebuah layanan, komentar yang ditinggalkan di media sosial, hingga foto yang diungah ke media sosial.
Data-data ini ditinggalkan pengguna media digital secara sengaja maupun tidak.Jejak digital yang ditinggalkan lama-kelamaan menumpuk, sehingga tanpa disadari bisa digunakan penjahat untuk menipu pengguna, baik secara online maupun offline.
Apalagi data-data tersebut mudah diduplikasi dan disebarluaskan. “Jangan terlalu banyak menyebarkan informasi yang sifatnya pribadi. Informasi digital bisa merefleksikan siapa kita di dunia nyata,” kata Loina.
Sumber pemberitaan: MEDIA INDONESIA